Kopassus diam-diam berjasa ikut mendorong kekuatan dominan dalam konflik sampai akhirnya Khmer Merah ikut menerima usulan damai. Khmer Merah, yang menguasai 80 persen wilayah di kamboja, berhasil didesak kubu lawan yang ternyata diam-diam mendapat pelatihan di Pusdikpassus di Batujajar, Bandung, Jabar.
“Kita melatih para tentara pemerintah. Meraka menjadi pasukan utama untuk menggempur Khmer merah hingga akhirnya menyerah. Hingga kini, pasukan kerajaan kamboja tetap dikirim berlatih di batujajar. Mereka sangat berterimakasih atas kerja sama yang diberikan pemerintah RI”, kata Asisten Intelejen Kopassus Kolonel Bambang Ismawan.
Akhir tahun 2008, konflik perbatasan memanas antara kerajaan kamboja dan kerajaan Thailand di sekitar sebuah candi kuno Preah Vihear. Hingga tahun 2009, masih terjadi ketegangan dan penempatan pasukan kedua belah pihak yang saling berhadapan di sekitar candi. Kontak senjata sempat terjadi anatara kedua belah pihak pasukan sehingga menimbulkan kecemasan akan terjadi perang terbuka antara kerajaan kamboja dan kerajaan Thailand.
“Kita sempat mendapat keluhan pihak militer kerajaan Thailand. Mereka tahu bahwa sebagian besar pasukan kamboja yang digelar disana adalah alumni Pusdikpassus Batujajar. Cara gelar dan penempatan pasukan sangat khas dan ditakuti oleh pihak Thailand”, kata Bambang.
Hingga hari ini, militer dan masyarakat kerajaan kamboja menganggap RI sebagai rekan sekaligus saudara tua. Hubungan erat ini sebenarnya sudah terjalin lebih dari seribu tahun lalu silam, ketika penguasa Raja Jayawarman sang pendiri candi Angkor wat tinggal di pulau jawa bersama keluarga Wangsa Syailendra yang mendirikan borobudur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar